Kali ini saya mau ngepost sebuah puisi yang menunjukan rasa kepedulian kita untuk kaum (maaf) pelacur. I made this one bukan cuma sekedar iseng sih, tapi atas saran kakak yang minta saya untuk ikut salah satu lomba di salah satu media online. Katanya, sambil ngelatih nulis. Hehe jadi ya... why not? Gak ada salahnya dicoba kan :)
This is it! Enjoy read guys.
Tidak semua hal dapat diterima banyak orang.
This is it! Enjoy read guys.
Tidak semua hal dapat diterima banyak orang.
Termasuk mereka.
Mereka yang selalu dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang.
Mereka yang hampir tidak pernah sekalipun merasa dihargai
keberadaannya.
Kita dan mereka terlahir sebagai orang-orang yang sama.
Mencoba untuk menapaki dunia menatap hidup.
Tapi ironisnya, masih banyak sebagian dari kita yang tak pernah
menganggap mereka ada.
Katanya, mereka bak manusia setengah hewan.
Katanya, mereka adalah makhluk yang terlahir hanya untuk sebuah
kesalahan.
Kenyataannya, kita tak pernah sudi untuk disandingkan dengan
siapapun dari mereka.
Sudah sesuci apakah diri ini?
Tidakkah kita sadar, mereka pun masih memiliki nurani.
Bukan kemauan yang membawa mereka ke dalam sisi gelapnya dunia.
Tanpa pernah kita bertanya, ada berjuta alasan yang memaksanya
terbawa.
Tapi dengan keangkuhan hati yang kita miliki, tak kan pernah mampu
merubah apapun.
Tanpa pernah kita sadari, mereka selalu tahu akan semua kesalahan
yang mereka lakukan.
Tanpa pernah kita tahu, mereka tak pernah berhenti menyesali.
Tapi tak satu pun dari kita yang ingin sedikit saja merangkul dan
mengayomi.
Hingga membuat mereka merasa seakan tak banyak yang dapat
diperbaiki.
Tidakkah pernah terlintas di benak kita, bahwa mereka pun ingin layaknya
jadi pakaian-pakaian mahal di etalase, yang tidak dapat sembarang orang untuk
membeli dan menyentuhnya.
Bahwa mereka pun ingin layaknya jadi makanan lezat yang terlindung
rapi dibawah tudung sehingga tidak seekor lalat pun yang dapat menghinggapi.
Seringkali mereka ingin merubah segala kesalahan.
Tapi mereka pun hanya manusia biasa, seperti kita yang butuh
kehangatan untuk dirangkul setulus hati.
Seringkali mereka ingin dianggap sama, seperti kita yang selalu
berharap mampu menggenggam dunia.
Tapi terkadang tak satu pun dari kita yang mencoba menghargai.
Kita dan mereka, sama.
Terlahir untuk tiap tujuan, untuk merasakan bagaimana mulia
dihadapanNYA.
Untuk merasakan bagaimana tulusnya bersimpuh dibawah naunganNYA.
Namun mereka juga amat perlu uluran hati.
Bukan sekadar pandangan jijik dan tak menghargai.
Jika nurani mampu berkata,
Seharusnya kita bisa mencoba rasakan apa yang mereka alami.
Seharusnya kita mulai mencoba menyadari, bahwa kita dan mereka
diciptakan untuk sebuah tujuan yang SAMA..
0 comments