When I was 17.
Tanggal 25. Bulan 4. Tahun 2012. Malam hari.
Dalam beberapa jam lagi, 25 april 2012 akan berakhir:") Kali ini saya mungkin akan sedikit-banyak mencurahkan semua pikiran dan perasaan dihari yang hampir sempurna ini. Tahun ini adalah tahun ke-17 saya hidup di dunia. Pertambahan usia yang selalu mengingatkan saya bahwa tiap tahunnya, usia saya di dunia makin menipis.17 tahun lamanya. Bukan sekedar usia yang singkat untuk dilewati. Masa dimana berbagai gejolak bertempur. Masa dimana dari hari ke hari makin mengenal dan belajar arti sesungguhnya kecewa serta bahagia. Masa dimana begitu banyak kesalahan yang telah dan akan diperbuat, untuk kelak akan belajar dan mengerti bagaimana persepsi menjadi benar yang sebenarnya.
Awalnya saya justru merasa takut menghadapi hari ini. Takut tidak dapat memberikan dan merasakan kebahagiaan tersendiri untuk semua orang tersayang. Takut hari ini berlalu terlalu biasa tanpa bekas. Takut melihat bahwa dunia telah mengingatkan usia yang bukan lagi layak disebut anak kecil. Usia yang sudah selayaknya mandiri. Apalagi dewasa. Takut tidak dapat memenuhi kriteria 17 tahun. Dan masih banyak lagi pikiran yang melayang. But as you know, time never could stop. Dan memang sudah saatnya giliran saya untuk mendapatkan 'usia gelar KTP'. Semua orang pasti selalu berharap hal-hal terbaik untuk hari kelahirannya. Begitu pun saya. Pagi ini bangun lebih awal dari biasanya dan berdoa lebih lama dari biasanya. Lalu merasa mulai menyadari bahwa menjadi dewasa saat ini adalah sebuah pilihan yang harus. Kalau kata orang, malu sama semut. Menyadari semua hal yang terjadi sekian tahun belakangan, segala kejadian super naik dan super turun.Semua tindakan--baik ataupun bodoh--yang tak terlupakan. Dan tentunya, sekian banyak kesalahan tak terkira. Merasa begitu hina ketika mulai sadar akan segala nikmat dan karunia yang telah didapat, namun kadang diri ini terlalu angkuh untuk sekedar berucap terimakasih dan syukur. Kesalahan yang tak kunjung luntur dari diri pribadi. Tapi Allah tetap memberikan nafas dan cintaNya yang amat luar biasa. I'm just nothing without you, God:')
Harapan setiap orang adalah, menjadi terus lebih baik. Mendapatkan yang terbaik. Dan menjadi yang terbaik. Saya pun sama. Namun memang dibutuhkan tekad kuat untuk sekadar mengucap kalimat-kalimat tadi. Hingga bukan hanya sebagai ucapan kosong belaka. Proseslah yang akan membentuk segalanya tanpa sadar.
Awalnya segalanya berjalan lancar, seperti biasanya. Datang telat ke sekolah. Masuk kelas tiba-tiba tempat duduk penuh. Anak-anak mulai meramaikan suasana dengan nyanyian 'happy birthday' dan terus seperti biasanya. (........)
Kenapa setelah itu cuma titik-titik di dalam kurung? Karna seperti yang anda lihat, saya menulis ini sudah sekitar 4 bulan yang lalu. Tapi cuma saya simpen di draft soalnya.....soalnya belun selesai-_- Entah karna tiba-tiba kata-kata yang tadinya sudah terencana menguap-nguap lalu hilang, atau tiba-tiba ada kesibukan lain yang meng-cancel tulisan ini. Huft. Saya juga penasaran kira-kira kalau tulisan ini tamat, akan seperti apa ya? Ditunggu deh lanjutannya.......di pikiran masing-masing :")
0 comments