Tahun 2004.
"kamu nanti kalau sudah besar mau jadi apa?". Tanya seorang anak kelas 4 SD.
"aku pokoknya mau jadi kayak ibu." Jawab si anak yang ditanya.
"emang ibu kamu kayak apa?".
"ibuku dokter gigi. Aku juga mau jadi kayak ibu nanti." Jawab si anak, mantap. Dan berjanji pada diri sendiri bahwa ini tidak akan sekedar menjadi mimpi.
Tahun 2013. Setelah pengumuman snmptn undangan.
"memangnya kamu pilih universitas apa untuk snmptn?". Tanya seorang guru BK pada murid perempuannya. Lalu si anak menyebutkan salah satu nama Perguruan Tinggi ternama.
"Ya pantas saja tidak dapat, ketinggian dong...
Si anak hanya memilih diam. Lalu bertanya, "memangnya ketinggian ya bu? Kalau tes tertulis nanti, menurut ibu saya harus ganti pilihan?". Tanya si anak takut-takut.
"Ya memangnya kamu pilih jurusan apa?"
"Emm...". Ada jeda yang cukup panjang sebelum ia menjawab.
"Saya pilih FKG bu."
Si ibu diam. Menatap si anak murid dengan mimik iba. Seakan air mukanya berkata, 'betapa kamu terlampau tinggi bermimpi'. Lalu si ibu mulai bicara, "Ya FKG itu memang butuh niali yang cukup tinggi. Kamu ikut bimbel? Hasil TO mu bagaimana? Kalau belum ada yang lulus ya tidak usah dipaksakan, nanti tersingkir dengan peminat lain."
"Oh begitu ya bu, terima kasih bu sarannya..."
Setelah mengecup tangan dan mengucap salam, si anak berlalu pergi, menahan sesak dan bendung buliran air di balik kacamata kotaknya.
8 Juli 2013. Pada sebuah pengumuman seleksi masuk perguruan tinggi negeri, tertera sebuah nama, sebuah jurusan, dan sebuah nama perguruan tinggi negeri yang masuk dalam 10 besar kampus terbaik di Tanah Air.
2 comments
Harusnya setelah mengecup tangan dan pergi ada bagian dimana si anak curhat ke temennya. terus nangis. :(
BalasHapusEmg gk langsung nangis sihhh kan baru mendung dulu...banjirnya pas malemnya:"")
BalasHapus