Things that will be some memory.
Aku berada di penghujung masa putih abu-abu. Tiga tahun yang sebelumnya kupikir akan berjalan monoton. Tiga tahun yang kupikir akan menjadi yang the worst. Tiga tahun yang ku kira mungkin akan berakhir tanpa bekas yang berarti. Tapi ternyata memori ini terlalu banyak. Terlampau banyak memenuhi isi kepala dan hatiku. Hingga rasanya terlalu lekat. Seperti lem yang sudah menempel keras pada objeknya. Kalau ku paksa lepas pasti objek itu akan rusak.
Untuk Allah yang utama, lalu ayah yang hampir persis 18 tahun lalu memberiku nama ini. Namaku. Yang karna artinya, sungguh turut serta dalam alur hidupku yang begitu berpelangi. Terimakasih ayah, karna telah menyandangkan kata bahagia dalam arti nama indah ini.
Dan bahagia itu memang sederhana. Sesederhana di tahun pertama masa ini ketika Chytra adalah teman pertama yang aku minta nomor ponselnya. Lalu bertemu Yusza yang akhirnya jadi chairmate selama 3 tahun penuh. Dan Fattma yang selalu jadi teman debatku, namun kami tahu bahwa kami amat saling menyayangi satu sama lain. Serta Rizka, yang saat ini paling jarang aku temui diantara yang lain. Ku tunggu hijab mu :)
Mereka sosok awal yang menuntunku di putih abu-abu ini, from zero. Gadis-gadis yang mau berlelah-lelah hingga larut malam untuk membagi cerianya ketika sekitar satu bulan aku terpuruk dan terbaring sakit. Masih sangat awal kelas 10, di RS daerah Tangerang. Waktu itu sudah larut dan kalian datang dengan 'gaduh' membawa bermilyar cerita sampai aku terbahak dan sejenak seakan suhu tubuhku normal kembali ketika kalian datang. Dan suhu tubuhku naik lagi ketika kalian pergi. Ingat? :')
Bahagia itu sederhana, sesederhana pertemanan kita yang diawali tanpa perkenalan berarti. Namun tak pernah tak berkesan.
Jangan pernah menyangka bahwa aku semakin menjauh, gadis-gadisku. Sedetikpun aku tidak akan pernah lupa bahwa kalian adalah pintu gerbang tawa lepasku di 3 tahun terakhir ini.
Tahun berganti. Kita terpisah kelas. Tapi masih seringkali bertemu karna kami ada di satu organisasi yang sama. Dan aku masih dengan Yusza, sebagai chairmate yang tidak pernah bertengkar sama sekali :)
Lalu dari sana aku bertemu Elis. Gadis lemah-lembut, seperti arti namanya. Yang awalnya membuatku cemburu karna ia terlalu dekat dengan Yusza, sebelum akhirnya aku tau mereka ternyata adalah sahabat ketika SMP. Hey I know it was weird :p
Pelan-pelan Elis mulai sering bergabung diantara kami. Our pleasure, of course :)
Cuma satu hal yang ada saat kita kumpul untuk sekedar membuang jenuh saling cerita, seru. Ya. Jauh sebelum akhirnya sekarang setumpuk tugas dan ujian lebih banyak menyita waktu kita masing-masing.
Girls, you've to know. No one like us. Our friendship for sure. So glad to have you all<3 p="">
Dan di tahun kedua putih abu-abu ini, siapa sangka ternyata pelangi itu terus mengembangkan sejuta warnanya. Penghujung 2011, sosok yang amat benar-benar baru, mulai menyusup di tahun kedua ini.
Lagi-lagi dimulai tanpa basa-basi perkenalan yang berarti. Saat itu aku heboh menawarkan permen yang luar biasa asem, dengan cover 'permen luar negri' LOL. Semua yang ada disana tertarik. Termasuk dirimu. Walaupun aku tak mengenalmu sebelumnya. Tapi memang permen itu tersedia untuk siapa saja yang rela jadi bahan kejahilan ku. Terlepas dari itu, mungkin karna kebetulan namamu dan aku hampir persis sama, hanya beda satu huruf. Dan kena! Ekspresimu saat itu tidak kalah asem dengan permennya, sampai akhirnya kau buang ke tong sampah. Hihi ingat, F? :)
Disanalah aku dan kau untuk pertama kalinya. Gerbang pembuka lembar demi lembar cerita kita selanjutnya. Who knows? :)
Tanpa kemunafikan, aku mengaku bahwa sejak saat kita ternyata ditempatkan dalam satu bidang yang sama, serta frekuensi diskusi satu sama lain yang mulai sangat sering, kau mengambil alih pikiranku. Lalu hatiku.
Lalu mencuri lebih dari sebagian lembar cerita putih abu-abuku. Hingga detik ini. Dusta kalau aku bilang aku tidak bahagia. Karna memang arti nama kau dan aku pun persis. Bahagia. :)
You, it's more than amazing for being yours, Han.
Waktu berlari dengan kecepatan sempurna. Tanpa rela membiarkanku larut lebih lama di tahun kedua yang tidak hanya kenal hitam dan putih, tapi semua warna yang ada dijagad raya ini. Ya, tahun kedua ini full-colour. Saking menikmatinya, sampai tak terasa. Dan perjuangan di penghujung tahun pun harus dimulai.
Aku dan teman sekelas yang lain makin mengenal. Karna tahun terakhir ini kelas tidak dirolling.
Diawal semester ini. mungkin aku masih belum mampu benar-benar melihat dan berjalan tegap bahwa perang memang harus segera dimulai. Aku masih belum ikhlas, bahwa di 2 semester terakhir ini aku harus membuang jauh-jauh kata 'bermain' dan sekedar membuang waktu untuk banyak-banyak bercerita. Rasanya ada yang mengganjal, dan aku belum menemukan langkah pasti untuk membuang jauh-jauh ganjalan itu. Dampaknya? Semangat belajar ku di awal semester ini justru luntur.
Lalu aku meminta, agar Allah mau membantu mencarikanku solusi ganjalan itu.
Dan aku dikirimiNya kalian. Jeje, ibu hajjah yang tidak jauh beda dengan Fattma, perfeksionis. Aku dan Jeje gadis berkacamata yang punya tujuan sama. Semoga benar-benar tercapai ya Je :)
Capi, gadis paling galau, ngalahin siapapun manusia tergalau LOL. 'Gak ada loe gak rame' :)
Nune, calon ibu dokter yang sobatan banget sama biologi. Wish your dream comes true, ne :*
Ulmi, mungkin yang pikirannya paling 'mateng' diantara kita. Gadisnya matematik :p
Wibi, perjaka paling kepedean seplanet bumi. Tapi baiknya juga gak mau kalah kok. Semoga UInya dapet, apapun jurusannya. Hahaha :]
Calvin, asistennya guru kimia. Pakarnya kimia banget. Perjaka yang ini suka sekali lawak. 'Gak ada loe gak ngakak' LOL :)
Ekky, nama belakangnya using "IW" entah artinya apa tapi kata si empunya biar namanya terkesan imut. *ewh*. Jahilnya++. Tiada hari tanpa iseng. Sukses elektronya bro :]
Nopal, perjaka ini lisannya mengalahkan sambal ijo. Cocok sama muka juteknya. Kata-kata andalannya, "lo sekarang gitu dah". Believe it or not, sekalipun kata-kata itu kesannya biasa aja, tapi kalau dia yang ngungkapin jadi beda. Weird? Not at all :))
Hadim, lelakinya ibu hajjah Jeje. Sekarang lagi lucu, soalnya botak. Maklum calon polisi :]
Rijal, perjaka yang selalu salah. Tapi jarang marah. Kata anak-anak pakarnya biologi :p
Mereka dan aku tergabung dalam satu kelompok belajar. To be honest, mungkin sebenarnya diawal belum ada niat untuk benar-benar membentuk study group seperti sekarang. Tapi seiring berjalannya waktu, here we are.
Aku dan mereka memang kelompok belajar, tapi sewajarnya remaja, sepertinya lebih dominasi cerita dan bercandanya dibanding gali ilmunya hihi.
Kita memang belum benar-benar lama bersama seperti sekarang-sekarang ini, namun yang aku tau, pertemanan aku dengan mereka juga tidak akan pernah ada penggantinya.
Mereka sungguh pelengkap sempurna untuk penghujung putih abu-abu ini.
Sosok-sosok yang tidak ada duanya. Cerita yang mengalir seru. Karna bahagia itu memang sederhana, sesederhana hal-hal yang tak terlihat.
Sebenarnya masih banyak sekali nama yang belum dicantumkan. But guys, I really having no words to show how you guys are so awesome. Aku kehabisan kata-kata. Yang pasti aku bahagia. Semua sosok yang ku kenal, I owe you guys, a lot. A LOT.
Terima kasih....karna kalian, aku punya cerita untuk ku bagi nanti ketika saatnya tiba when I have a child :)
Ini semua pembelajaran paling menyenangkan, yang amat lebih berharga dari apapun.
Aku dan mereka semua memang akan sesegera mungkin terpisah secara fisik. Tapi aku tau kita pasti berkumpul lagi. Semoga semilyar apapun mimpi aku dan mereka, Allah berkenan mewujudkannya. Amin.
PS: A month left. And then, say gbye putih abu-abu.
3>
0 comments