your highest goal.
pagi ini ada sesuatu yang saya baca tentang keinginan atau obsesi dalam hidup. sejenak, tulisan itu membuat saya berpikir tentang obsesi / keinginan terbesar dalam hidup saya sendiri. it literally took me a while.
dulu, mungkin saat saya masih SD rasanya menjadi dokter gigi adalah kebenaran yang paling saya impikan dalam hidup. tapi siapa yang tahu bahwa belasan tahun kemudian saya ternyata tidak benar-benar menginginkannya. masa kecil saya tidak pernah tau bahwa akhirnya saya ada disini sekarang. karna apa yang saya jalani hari ini sama sekali tidak pernah terbersit, oh ralat. pernah terbersit sekali saja untuk ada di jurusan ini saat saya SMA. siapa yang sangka bahwa mimpi yang selalu ucapkan pada orang lain akan kalah pada keinginan yang hanya pernah terbersit sekali saja.
tapi hari ini. saya benar-benar berpikir tentang sesuatu yang saya rela mengorbankan sisa umur saya padanya. yang saya rela untuk berlelah-lelah dan capek karenanya. yang saya rela berurai air mata dan keringat untuknya. yang saya rela memberikan waktu dan tenaga tanpa ujung padanya.
bagi saya, sebuah obsesi tertinggi dalam hidup adalah tentang itu semua. maka itu saya benar-benar terdiam dan menggali pikiran saya.. punyakah saya sebuah obsesi dalam hidup?
lalu saya sejenak membandingkan diri saya dengan orang lain. apakah pekerjaan dengan jabatan tinggi bisa dikatakan sebagai obsesi? apakah memiliki uang tak berseri bisa menjadi obsesi? apakah menjadi terkenal dan dilihat banyak orang juga adalah obsesi? atau.. sekedar melahirkan pengakuan dari sesuatu yang kita sebut "society"?
memang tidak ada yang tidak menginginkan semua hal yang saya sebut diatas. saya menginginkannya? tentu saja. siapa yang tidak ingin itu semua?
tapi menjadikannya sebagai obsesi tertinggi dan terbesar dalam hidup sampai mati? rasanya tidak terlalu keliru kalau saya menyebutnya overrated.
jadi, apakah sebenarnya obsesi itu memiliki pekerjaan bagus atau sekedar mendapatkan pengakuan? apakah memiliki banyak uang atau agar dapat dianggap? apakah menjadi terkenal atau agar sekedar dilihat oleh orang? sebenarnya, obsesi itu untuk dirimu atau untuk mereka?
adakah sesuatu yang benar-benar ingin saya lakukan tidak peduli bagaimana orang melihatnya, tidak peduli bagaimana orang menganggapnya, tidak peduli mereka memahaminya atau tidak.
yang kau hanya ingin saja melakukannya. dengan hati. dan dengan kerja keras di dalamnya dengan mengerahkan seluruh tenaga.
walaupun satu-satunya kepastian dalam hidup adalah perubahan. walaupun tampaknya entah dunia atau "society" memaksa satu per satu idealisme dalam diri kita terkikis oleh tuntutan realita.
dan saya..
saya ingin sekali menjadi seorang ibu sepenuh waktu yang luar biasa bagi anak-anak saya. seorang wanita yang dibutuhkan oleh suaminya. menjadi sosok yang dinantikan tiap saat oleh semua anggota keluarga. menjadi manfaat bagi orang-orang yang mengenal saya.
dan saat mungkin kelak akan ada saja yang menganggap bahwa hal itu terlalu biasa, jauh sebelum keinginan itu benar terjadi, saya sudah lebih dari sadar bahwa akan banyak sekali tenaga dan kerja keras yang dibutuhkan di dalamnya.
menjadi ibu tidak sama dengan melahirkan anak, tapi jauh.. jauh lebih dari sekedar itu.
dan itu adalah hal yang saya rela korbankan segala tenaga, waktu, air mata, dan keringat selama sisa hidup saya. hal yang saya tau--saya cintai dan ganjarannya melebihi apapun yang mampu saya beli di dunia ini.
tidak mudah membuat seorang anak perempuan memiliki cita-cita untuk mencintai kodratnya sebagai obsesi terbesarnya dalam hidup di saat kebebasan berpikir dan keseteraan gender merajalela.
oleh karenanya semua ini saya hadiahkan untuk Ibu saya tercinta.
semoga kelak segala pahala yang saya dapat juga mengalir untukmu, Bu.
FARHA.
0 comments